Sebagian besar orang dalam menjalani kehidupan sering di uji dengan dihadapkan masalah dan tantangan yang datang bertubi-tubi. apalagi adanya pandemi Covid 19, yang tidak terlihat akan pernah surut dalam waktu dekat.
Sudah 2 tahun berjalan banyak korban yang berjatuhan baik dari pihak Tenaga Kesehatan (nakes) dan masyarakat awam. Para nakes itu bertumbangan dari kalangan dokter dan perawat
IDI menyebutkan, hingga hari minggu 18 juli 2021, total sudah ada 545 dokter dan untuk para perawat total 445.
Sumber: https://www.antaranews.com/berita/2274522/idi-545-dokter-meninggal-dunia-hingga-17-juli-2021
Dan sekarang pun terus banyak bertambahnya korban berjatuhan, bukan saja orang yang kita kenal, kita cintai bahkan teman, sahabat maupun tetangga kita.
Dari banyak sumber berita di televisi terlihat bahwa:
Rumah sakit banyak yang hampir penuh bahkan di jakarta pun tempat untuk pelaksanaan isoman bagi yang suspect covid 19 di wisma atlet kemayoran sudah terisi 80 % dari kapasitasnya beberapa blok.
Dibukanya lahan baru yang menampung korban keganasan virus varian baru dari covid 19. Banyak rekan-rekan pengelola rumah sakit yang berjuang agar dapat melayani pasien dengan baik, namun nakes mereka juga terbatas, belum lagi ada isu kelangkaan oksigen dan naiknya harga-harga supplement di pasaran.
Pemerintah Indonesia juga dipastikan sudah banyak mengeluarkan uang triyunan rupiah untuk menangani pandemi covid 19 ini.
Ingat pandemi covid ini nyata, jika masih ada yang tidak percaya atau ini konspirasi kenapa juga harus mengorbankan banyak orang dan banyak pihak.
Banyak perusahaan-perusahaan BUMN dan Pengusaha sudah mengalami gulung tikar dan bahkan menangung hutang yang tidak sanggup untuk dibayarkan.
Masih bicara hal ini konspirasi !
Antara buah simalakama, mau memutuskan untuk Lock down tetapi banyak yang masih mengais rezeki untuk harian, masih menerapkan PPKM banyak hal yang dikorbankan tidak bekerja dan tidak di gaji, ada juga pengusaha kecil mati karena tidak adala lagi yang beli dan tidak bisa berjualan.

Ironis memang untuk mengambil keputusan mana jalan yang terbaik.
Memutuskan mata rantai virus ini untuk tidak bisa menularkan dan jatuh korban.
Untuk itu kami mengajak konsumen cerdas Propolis untuk tetap sehat dan menjaga kesehatan. Memang benar kata pepatah sehat itu mahal. Lebih baik menjaga dari pada mengobati.
Salah satu caranya yaitu tetap melakukan Protokol 5M nya, dan menjaga daya tahan tubuh masing-masing dari kita sendiri.

Kita tidak ingin menjadi sakit kita tidak boleh menyerah dengan situasi pandemi. Kita bantu para nakes dan pemerintah untuk melalui pandemi ini dengan tetap rutin mengkonsumsi propolis
Kenapa konsumsi dapat membantu para nakes dan pemerintah?
Menurut testimoni dari para pengguna, kebanyakan mereka merasakan daya tahan tubuh lebih baik dan meringankan gejala-gejala infekasi covid 19, mereka cukup isoman dirumah dengan memperbaiki pola makan dan pola hidup dan rutin konsusmsi nano propolis. Sehingga dengan begini, mereka tidak harus kerumah sakit, tidak harus membuat nakes lebih sibuk dan tidak harus mendapatkan biaya perawatan mahal yang ditanggung negara.
Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kesejahteraan.
AMIN YRA